Advanced Audio Blog #8 - Internet Luxury in an Indonesian Melting Pot




Learn Indonesian | IndonesianPod101.com show

Summary: Learn Indonesian with IndonesianPod101! Don't forget to stop by IndonesianPod101.com for more great Indonesian Language Learning Resources! -------Lesson Dialog------- ----Formal ---- Makassar Makassar adalah ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota terbesar di Pulau Sulawesi. Hingga tahun 1999, Makassar disebut Ujung Pandang, nama yang diambil dari benteng terbesar di kota itu lalu dikembalikan lagi ke nama aslinya, Makassar. Pendatang Eropa pertama yang tiba di Makassar adalah orang Portugis. Di awal abad ke-16, Makassar sudah menjadi pusat perdagangan yang penting di Indonesia Timur dan tak lama menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar memberlakukan politik perdagangan bebas yang mendorong semua pendatang untuk melakukan usaha di kota tersebut, dan melawan usaha Belanda untuk memonopoli kota itu. Walaupun sebagian besar penduduk Makassar adalah Muslim, ini tidak menghalangi orang-orang Kristen dan pemeluk agama lainnya untuk berdagang di sana. Semasa kolonial Belanda, kota ini telah menjadi pelabuhan utama di Sulawesi bagian selatan yang sudah memiliki kegiatan pelayaran yang teratur baik domestik maupun internasional. Makassar sangat terkenal dengan kapal pinisi-nya, sebuah kapal layar yang masih sering dipakai untuk perdagangan jarak jauh. Kota ini juga terkenal sebagai penghasil minyak Makassar dan kayu hitam. Sebagai kota pelabuhan, Makasar merupakan kota percampuran berbagai etnis di Sulawesi Selatan seperti Bugis, Mandar, Toraja dan Makassar, selain orang Melayu, Jawa dan Cina. Suku utama Bugis-Makassar dikenal sebagai pelaut ulung dan pedagang ulet yang telah menjejakkan kaki di banyak pelabuhan penting di kepulauan Indonesia, Asia Tenggara bahkan Madagaskar. Di masa modern, Makassar yang didiami hampir 1 juta orang ini masih juga menjadi kota pelabuhan yang terkenal. Selain itu, kota ini juga merupakan salah satu kota perikanan terbesar di Indonesia yang terkenal dengan perdagangan tripangnya. Dua pusat wisata di kota ini adalah pantai Losari dan benteng peninggalan masa lalu Fort Rotterdam, benteng yang dibangun Belanda setelah menguasi Makassar dan menggantikan benteng terbesarnya Somba Opu. ----Formal English---- Makassar Makassar is the capital of South Sulawesi Province and is the largest city on the Sulawesi Island. Until 1999, it was called Ujung Pandang, a name taken from the largest fortress in the city before being restored to its original current name. The Portuguese was the first European visitors in Makassar. At the beginning of the 16th century, the city had established itself as a center of commerce in the eastern Indonesia archipelago and quickly became one of the largest cities in Southeast Asia. The kings of Makassar imposed a free-trade policy that encouraged all visitors to trade openly in the city and were against the Dutch's effort to monopolize the city. The fact that a majority of Makassar residents are Moslem did not refrain Christians and people of other religions to trade in the city. During the colonial time, the city had already become a main port in southern Sulawesi that carried out regular domestic and international sailing activities. Makassar is famous for its Phinisi, which is a "wooden sailing ship" used for long range trading throughout the Indonesian islands by following the seasonal monsoon winds. The city was also a famous producer of Macassar Oil and ebony. As a port city, Makassar is a melting pot of many ethnicities in South Sulawesi such as Bugis, Mandar, Toraja, and Makassar, in addition to Malay, Javanese, and Chinese. Bugis-Makassar, the main ethnic of Makassar residents are well-known as excellent sailors and determined traders who had set foot on many important ports in the Indonesian archipelago, Southeast Asia, [...]