Advanced Audio Blog S2 #18 - Elvis in Indonesia?




Learn Indonesian | IndonesianPod101.com show

Summary: Learn Indonesian with IndonesianPod101! Don't forget to stop by IndonesianPod101.com for more great Indonesian Language Learning Resources! -------Lesson Dialog------- ----Formal ---- Bujangan oleh Raja Dangdut Lagu Bujangan hanyalah salah satu dari 500 lagu yang pernah ditulis oleh Rhoma Irama sepanjang karirnya yang dimulai tahun 1973. Seniman musik dan filem ini dijuluki raja dangdut oleh bangsa Indonesia. Rhoma Irama yang bernama asli Irama mendirikan band Soneta di tahun 1973 setelah sebelumnya bergabung dengan band-band lain. Bersama grup ini, Rhoma Irama menghasilkan 11 buah album. Mengusung jenis Musik Melayu, penggemar Rhoma Irama dan Soneta bukan hanya dari Indonesia saja, tetapi juga dari Kuala Lumpur, Singapura dan Brunei. Penggemarnya dan media massa menyebut jenis musik yang dibawakan Rhoma sebagai dangdut. Akan tetapi, Rhoma memilih menyebutnya Musik Melayu. Kekhasan musik Rhoma terletak pada unsur rockabilly yang dipadu dengan musik Melayu. Ia menggunakan instrumen gendang –yang menjadi khas dangdut—selain drum, menyertakan suling—yang juga khas dangdut—selain gitar elektrik. Di beberapa rekaman dan pertunjukkan, Rhoma Irama juga menyertakan orkestrasi dalam komposisi musiknya. Penampilan dan aksi panggung Rhoma Irama juga disesuaikan dengan tema rockabilly-nya, dengan kostum dan gaya rambut yang diinspirasikan oleh Elvis Presley. Lagu Bujangan sendiri bernafas rockabilly yang kental pada bagian bait lalu menjadi lebih ritmik dengan tambahan gendang di bagian refren. Biasanya di bagian refren ini, orang-orang mulai berjoget. Lagu ini diterima dengan mudah oleh penggemar karena liriknya yang nyata dan dekat dengan kehidupan seorang bujangan. Di akhir lagu, Rhoma Irama menyarankan agar para bujangan tidak berlama-lama hidup sendiri “karena bahayanya hidup sendirian/ berat menahan godaan.” Rhoma Irama merombak citra musik dangdut, yang tadinya musik pinggiran sekarang menjadi musik yang disukai oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia. Sukses mengangkat derajat musik dangdut, Rhoma dan Soneta kini memiliki misi untuk melakukan dakwah melalui musik. Dengan konsep Sound of Moslem, lirik-lirik lagu Rhoma selalu mengandung pesan moral dan nilai-nilai Islam. Rhoma Irama juga aktif dalam kegiatan sosial. Dalam rangka menghimpun dana untuk membantu pemulihan Aceh pasca tsunami 2004, ia melelang gitarnya yang terjual Rp150.000.000,00. ----Formal English---- Bujangan by The King of Dangdut Bujangan, or "Bachelor," is one of 500 songs written by Rhoma Irama during his career that took off in 1973. The singer/songwriter and actor was crowned The King of Dangdut by the Indonesian people. Rhoma Irama, whose birth name is Irama, formed the Soneta band in 1973 after previously joining a few other bands. With Soneta, Rhoma Irama has produced eleven albums. Playing the Malay music genre, the fan base of Rhoma Irama and Soneta is not limited just to Indonesia, but also to Kuala Lumpur, Singapore, and Brunei. His fans and mass media consider his music genre as dangdut, however, Rhoma chooses to call it Malay Music. The distinctive feature of his music is that he mixes rockabilly with Malay music. He uses gendang—that is unique to dangdut—in addition to drums, and includes a bamboo flute—that is also unique to dangdut—in addition to the electric guitar. In some recordings and live performances, he also incorporates orchestra in his compositions. Rhoma Irama's stage performance and appearance is always in tune with the rockabilly theme of his music. He wears costumes and hairstyles that are greatly influenced by Elvis Presley. Bujangan is a great example of his music. Its verses are heavy on the rockabilly style while the chorus has the unique Malay rhythm. Usually, people will start to dance to the chorus. Peo [...]