Advanced Audio Blog S2 #7 - Seriously? An Indonesian Movie Production




Learn Indonesian | IndonesianPod101.com show

Summary: Learn Indonesian with IndonesianPod101! Don't forget to stop by IndonesianPod101.com for more great Indonesian Language Learning Resources! -------Lesson Dialog------- ----Formal ---- Gie (2005) Setelah kebangkitan film Indonesia di awal 2000 dengan AADC, sineas muda menggarap proyek ambisius. Proyek bernama Gie ini, ditulis dan disutradarai oleh Riri Riza, serta diproduseri oleh Mira Lesmana. Pembuatannya menelan dana sekitar Rp.7 milyar, jumlah yang sangat besar untuk ukuran film Indonesia. Kenapa proyek ini disebut ambisius? Karena Gie sendiri bukan film dengan tema yang biasa laku keras di pasaran. Diadaptasi dari novel Catatan Seorang Demonstran, film berdurasi dua jam lebih ini jelas termasuk kategori film berat. Film ini berkisah tentang Soe Hok Gie, lebih dikenal sebagai Gie, pemuda keturunan cina yang tumbuh di keluarga kelas bawah di Jakarta. Sejak kecil Gie terobsesi dengan konsep idealisme yang diusung kaum intelektual dunia. Ketika menjadi mahasiswa sastra Universitas Indonesia, kondisi Indonesia secara umum sangat buruk. Soekarno yang saat itu menjadi presiden sedang mabuk kekuasaan sementara rakyat terjerat dalam kemiskinan. Selepas peristiwa G30S, kondisi negara makin bertambah parah. Ketidaktegasan Soekarno terhadap PKI menyebabkan kemarahan mahasiswa yang diwujudkan dalam bentuk demonstrasi besar-besaran di Jakarta dan tempat lain di Indonesia. Gie bersama aktivis kampus menjadi salah satu penggerak demonstrasi itu. Ketika Soekarno akhirnya turun dan Soeharto naik sebagai presiden, keadaan agak berubah. Tapi tidak untuk waktu yang lama. Gie yang tetap kritis mulai melihat tirani dan korupsi pemerintahan Soeharto. Dia tidak diam saja. Dia menyalurkan kritik melalui tulisan-tulisan di koran terkemuka, menentang berbagai kebijakan pemerintah. Gie juga mengungkap apa yang diduga sebagai pembunuhan massal anggota PKI, dan dia juga mengecam kebijakan Soeharto yang membiarkan aksi balas dendam itu. Sebaliknya teman-teman sesama aktivis mulai berubah. Beberapa dari mereka memutuskan masuk pemerintahan dan bekerja menentang idealisme yang dulu mereka agungkan. Film Gie membawa pesan kemanusiaan yang menembus sekat-sekat politik. Kita dapat melihat seorang pemuda berjuang mempertahankan idelismenya dalam masa sulit dan tantangan yang berbeda. Ceritanya juga dibumbui kisah pribadi Gie sebagai seorang penyair, pencinta alam dan seorang kekasih. Walaupun panjang dan mengandung bagian yang kadang menjemukan, film yang dibuat secara detil dengan sentuhan artistik ini sangat sukses di pasaran. Keberhasilan terbesar dari film ini ada pada keberanian untuk menawarkan pilihan baru pada kaum muda akan sebuah film bermutu yang digarap dengan sangat serius. ----Formal English---- Gie (2005) After the revival of Indonesian cinema at the beginning of 2000 with WUWC (What's up with Cinta ("Love")), Indonesian young movie makers were working on an ambitious project. The project called Gie was written and directed by Riri Riza and produced by Mira Lesmana. The production cost about 7 billion Rupiah, a considerable amount of money by Indonesian movie standards. Why was this project so ambitious? It is because Gie is not a kind of movie that would normally sell out. Adopted from a novel A Diary of a Demonstrator, the movie that lasts for more than two hours is a very serious type of movie. The movie narrates a story of Soe Hok Gie, widely known as Gie, a young Chinese-Indonesian who grew up in a lower-class family in Jakarta. From his childhood, young Gie is obsessed with an idealism concept advocated by world famous intellects. When he is a university student who majors in literary at the University of Indonesia, the social and economy conditions are very bad. Soekarno, the leader at that time is high in power while people are tra [...]